Author : Park Je Won
Ratings : Little Romance, Friendship
Length : Part
Main Cast : Jinyoung (B1A4)
Choi Eun Ra (OC)
Sandeul (B1A4)
Lee Eun Young (OC)
Other Cast : Gongchan (B1A4)
Baro (B1A4)
CNU (B1A4)
Sungmin (Suju) -> adanya di part-part
akhir
And other cast you can find ^^
Part 3
“Ya! Oppa! Kau meninggalkanku tadi!!”, teriak seorang yeoja
tiba-tiba dan langsung memarahi Sandeul
“Hah? Jinyoung oppa disini?”, kagetnya
“Akkhh.. Kepalaku”, Sandeul merintih sambil memegangi
kepalanya
“Omo! Wae oppa??” “Sandeul-ah wae?” “Kepalamu sakit?” “Apa
yang terjadi??” “Cepat bawa ke UKS!!”
“Wuahhahah!! Wajah kalian benar-benar lucu.. >.<”,
Sandeul hanya bercanda ternyata.. -__- aku kira dia beneran sakit..
“OPPA! Kau membuatku kawatir”
“Pabo~ kau hampir membuatku menangis”
“Ah~ mian, uri daramji bisa menangis juga ternyata”
“Mwoya? Mentang-mentang musim dingin air mataku beku begitu?
Ck.. dasar”
“Ya! Kami ke kelas dulu, ne.. pelajaran Kim sonsaengnim
pertama.. kami tidak boleh telat..”
“Oke, Annyeong”
“Annyeong”
Kami meninggalkan 4 anak bocah yang masih bermain disana ._.
“Jinyoung-ah.. aku merasa ada sesuatu yang janggal”
“Apa?”
“Kau lihat, tadi kan Sandeul berkata kepalanya sakit? Kurasa
itu bukan bercanda”
“Benar juga.. seperti ada yang aneh.. apa dia benar-benar
sakit?”
“Entahlah.. kurasa iya.. Wajahnya juga pucat kan tadi?”
“Ne.. benar”
“Ya! Ngomong-ngomong wajahmu juga pucat tau!”
“Jjinjja?”
“Ne.. kau sakit?”
“Aniyo.. mungkin karena.. OMO! Aku belum mengerjakan PR Kim
sonsaengnim!!”
“MWOYA? Palli!!”, kami langsung berlari ke kelas dan
sesampainya aku menyalin PR CNU
Jinyoung POV End
Sandeul POV
“Akkhhh.. Kepalaku”, astaga! Ada apa dengan kepalaku? Kenapa
akhir-akhir ini sering sakit begini! Jebal.. ini yang terakhir.. aku mohon..
aku tidak kuat.. Tuhan, kau masih mengijinkanku untuk hidup, kan?
“Omo! Wae oppa??” “Sandeul-ah wae?” “Kepalamu sakit?” “Apa
yang terjadi??” “Cepat bawa ke UKS!!”
Tapi.. perlahan sakitnya mereda. “Wuahahaha!! Wajah kalian
benar-benar lucu.. >.<”, aku berusaha tertawa walaupun kepalaku masih
sakit..
Entahlah, aku lupa bicara apa saja.. Jinyoung dan CNU hyung
pergi. Perlahan, kepalaku tidak sakit lagi.. yey~ dan kami bercanda lagi
“Ternyata kau itu jago akting ya”
“Hahaha”
“Hyung.. tadi terlihat seperti beneran..”
“Gumawo, Gongchan-ah”
“Oppa.. jjinjja gwaenchana?”
“Hei.. jangan tertipu dengan aktingku, Eunyoung-ah..”
“Ani.. aku tidak
pernah melihat oppa seperti tadi”
“Jeongmal? Kau mengataiku kalau aktingku yang biasanya
jelek?”
“Ne.. kau pintar juga rupanya”
“Aish! Geumanhae!”, Baro menengahi kami dan Gongchan hanya
bengong
Tiba-tiba kepalaku sakit lagi.. andwae.. ini lebih sakit
dari sebelumnya.. “A..aku mau ke toilet” aku langsung berjalan dengan cepat dan
tiba-tiba saja pandanganku buram.. Aku mohon, jangan disini..!
“AKKHH!!”
Sandeul POV End
Eunyoung POV
“A..aku mau ke toilet”, kata Sandeul oppa lalu berjalan
dengan cepat mejunu toilet.. tunggu.. jalannya aneh, belok-belok gitu.. ._.
“AKKHH!!”, teriak Sandeul oppa sebelum jatuh dan pingsan
Kami langsung menghampiri Sandeul yang sudah tergeletak di
lantai kantin. Hari ini kantin tutup, karena Sabtu.. tapi siswa masih bisa
bermain disini
“Sandeul-ah.. kau tidak bercanda, kan? Ireona..!!”, kata
Baro oppa sambil menepuk-nepuk pipi Sandeul oppa dan dia masih tak kunjung
bangun
“Hyung! Jangan buat kami kawatir.. ireona.. jebal~”, kata
Gongchan
“Oppa.. gwaenchana??”, kataku
“Cepat bawa ke UKS saja..”. Baro oppa menggendong Sandeul
oppa dan menuju UKS
“kalian kembali ke kelas saja.. aku sudah menghubungi Il
Hoon oppa”, kataku
“Yasudah.. aku akan menunggumu di kelas..”
“Aku duluan, ne”
“Annyeong~”, mereka berdua kembali ke kelas
“Oppa.. sebenarnya kau kenapa”
Tidak lama kemudian..
“Eunyoung-ah..”, kata seseorang padaku. Itu Il Hoon oppa..
“Oppa.. aku menitipkan Sandeul oppa, ya.. di kelas sedang
ujian.. Gumawo”
“Ne..”
Eunyoung POV End
Sandeul POV
“Sandeul-ah..
Eorenmanieyo”, sapa seorang yeoja paruh baya. Itu eomma!!
“Eomma!!”, aku
langsung berlari memeluk eomma
“Sandeul-ah..
annyeong!”, sapa seorang lelaki paruh baya yang tiba-tiba muncul di sebelah
eomma.. itu appa! Mereka tersenyum padaku..
“Appa!!”, aku memeluk
appa juga.. tunggu! Bukankah mereka sudah meninggal? Kenapa aku bisa bertemu
mereka? Aku sudah meninggal?
“Kau belum
meninggal..”, kata appa
“Kami hanya
menjengukmu.. apa kabar?”
“Baik.. eomma, aku ada
yeoja yang kusukai.. namanya Eunra, eomma dan appa setuju, kan?”
“Ne.. dia yeoja yang
baik kok..”
“Sandeul-ah.. mian, tapi
kami tidak punya waktu lagi.. kami harus pergi..”
“Andwae!! Aku ikut!!”
“Tidak bisa, kau harus
kembali.. kami pamit.. sampai jumpa lagi..”, kata mereka dan langsung
menghilang
“Eomma? Appa?”
“EOMMA!! APPA!!”
“Eo..mma.. A..ppa”
“Sandeul-ah..?”
“Eomma.. Appa”
“Sandeul-ah!”
“Eomma.. Appa.. kembalilah..”
“YA! LEE SANDEUL!!”
“Huaa!!”, aku langsung kaget dan terduduk. Tapi, tidak
sampai satu detik..
“Aah.. kepalaku..”, rintihku pelan. Kepalaku sakit lagi..
-__-
“Gwaenchana?!”, kata Il Hoon hyung yang ada di sampingku
“Sa..kit”, gumamku pelan
“Ya..! tiduran dulu makanya”, aku lalu merebahkan tubuhku
lagi. Sakit itu sedikit hilang
Hening... kenapa jadi canggung begini ._.
“Kau memimpikan eomma dan appa mu ya?”
“Ne, hyung”
“Kau ke dokter, ya?”
“Shireo”
“Ya!”
“Ahh..shireoyo..!!”, keras kepalaku kambuh.. -__-
Jujur, aku benci rumah sakit.. aku masih agak trauma saat
ayahku meinggal karena infeksi dan dioperasi tapi malah meninggal
“Hahh.. pasti kau teringat ayahmu dulu, ya?”
“Ne..”
“Yasudah.. pokoknya kalau kau pingsan sekali lagi kau harus
ke dokter.. ingat..!”
“Arasseo”
Dan kemudian hening lagi. Aku memilih untuk tidur
Aku terbangun.. kenapa jadi berisik begini? Bukannya tadi
hanya ada Il Hoon hyung?
Sandeul POV End
Eunra POV
Saat mendengar Sandeul sunbae pingsan, aku, Eunyoung, Baro
sunbae, Gongchan, CNU sunbae dan Jinyoung sunbae langsung menuju UKS saat
selesai ujian
“Sandeul-ah” “Oppa”, mereka semua berkata dengan wajah
kawatir
“Sunbaenim..”, kataku dengan kawatir.. aku benar-benar
kawatir karena sampai di UKS aku melihat Sandeul subnaenim yang masih tertidur
–atau pingsan- dan wajahnya yang sama pucatnya seperti kemarin di UKS
Tapi.. ada seorang namja yang tidak kukenal..
“Ah, Eunra-ya.. perkenalkan, dia Il Hoon oppa, asisten
Sandeul oppa..”
“Ah, annyeonghaseyo.. Eunra imnida..”
“Ne, annyeonghaseyo”, jadi dia asistennya Sandeul sunbae?
Muda sekali.. ._.
“Sandeul.. kau sadar..??”, kata-kata Jinyoung sunbae mampu
menarik perhatian kami ke arah Sandeul sunbae yang sudah membuka matanya
perlahan, matanya masih sayu.. sebenarnya dia sakit apa sih..?
“Hyung.. kenapa kalian semua disini?”
“Tentu saja menjengukmu..”
“Heh bebek, besok kau harus sembuh, ne? Kami semua
mengkawatirkanmu, bahkan Kim sonsaengnim yang biasanya sangat cuek.. jadi kau
jangan sakit lagi”, kata Baro sunbae dan Sandeul sunbae tersenyum
“Kau bisa berkata seperti itu juga ternyata”
“Hah? Apa maksudmu? Tentu saja bisa.. aku kan punya mulut”. “Oh,
iya.. aku pulang duluan, ya.. mau belajar buat besok..”, kata Baro sunbae
“Aku dan CNU juga, ne..? Jangan pingsan lagi..”, kata
Jinyoung sunbae dan mereka meninggalkan UKS
“Oppa, mana janjimu? Kau kan berjanji pingsan di depan
Jinyoung oppa.. tapi malah pingsan di depanku.. -__-”
“Ya! Harusnya kau mengkawatirkanku.. tapi kau malah terus
memikirkan Jinyoung.. T^T”
“Hehe.. mian”
“Haah.. kau ini”
“Sandeul-ah.. kau masih pusing? Mau pulang?”, kata Il Hoon
oppa
“Aniyo.. sudah tidak.. kajja..”, katanya lalu beranjak dari
tempat tidur dan berjalan mendekati kami
“Eunra-ya annyeong~”, katanya padaku. Pipiku memerah
“A..annyeong sunbaenim..”
“Aigoo~ jangan panggil aku sunbaenim, panggil oppa.. arra?”
“N..ne.... oppa”
“Nah gitu dong.. aku duluan, ne..?”
“Ne..”
“Annyeong Eunra-ya”, kata Eunyoung melambaikan tangannya
padaku
“Sampai jumpa lagi, agasshi..”, kata Il Hoon oppa lalu pergi
Aku lalu kembali ke kelas untuk ikut pelajaran tambahan
Eunyoung POV End
Sandeul POV
“Oppa.. ke dokter ya?”
“Shireo!!”, jawabku ketus
“Jebal..”
“Shireoyo, Eunyoung-ah”
“Andwae.. pokoknya harus!!”
“Jebalyo.. nan shireoyo”, jawabku putus asa
“Il Hoon oppa, sekarang kita ke rumah sakit”
“Eunyoung-ah.. jebal.. nan shireo..”, kataku hampir nangis..
yah, hanya akting untuk membujuknya
“Oppa.. kau harus belajar akting lagi”
“YA!”
“Wae? Aktingmu tidak sebagus tadi.. jangan-jangan yang tadi
bukan akting, tapi kenyataan.. ._.”, katanya dan aku tidak meladeninya lagi
“Hyung! Jangan ke rumah sakit!”, teriakku
“Ke rumah sakit”, kata Eunyoung
Tapi, Il Hoon hyung tetap membelokkan mobilnya ke arah rumah
sakit
“Hyung!! Kau bekerja denganku kan?! Turutilah aku! Jangan
Eunyoung..”
“Il Hoon oppa, karena kau bekerja dengan Sandeul oppa, tentu
kau menginginkan yang terbaik kan? Ayo ke rumah sakit”
“Ya! Kalian membuatku bingung.. sandeul-ah kau harus ke
rumah sakit, titik!”
“Hyung..”, kali ini aku hanya bisa merengek.. sudah pasrah..
T^T
Akhirnya kami sampai di rumah sakit.. yang lebih terlihat
seperti rumah hantu bagiku.. -__-
“Kajja”
“Shireo”
“Oppa.. jangan sampai aku dan Il Hoon oppa menarikmu..”
“Pokoknya shireo!!”
“Ah.. chakamman”
Eunyoung berbicara di telepon
“Oppa, Eunra ingin bicara denganmu..”
“Hah? Wae?”
“Oppa.. kau mau
periksa ke dokter, ne?”
“Shireo..”
“Jebal.. aku janji
akan melakukan apapun..”
“Jeongmal?”
“Ne.. tapi kau ke
dokter, kan?”
“Tapi kau harus menjadi yeojachinguku..!”
“N..ne?”
“Mudah, kan?”
“Te..tentu saja aku
mau.. kau ke dokter, ya?”
“Ne! gumawo”
“Ne.. annyeong ^^”
“Annyeong~ ^^”
“Ish.. dasar, kalau Eunra saja, iya..iya.. -__-”
“Kajja..”, kataku lalu keluar dari mobil, Il Hoon hyung lalu
mengikuti dan Eunyoung memilih diam di mobil
“Sandeul-ah.. jangan takut, hyung disini..”, kata Il Hoon
hyung saat melihat tanganku yang sedikit bergetar
“Ne, gumawo, hyung..”
Sandeul POV End
Jinyoung POV
“Gongchan-ah.. kau ada nomor Eunyoung?”
“Ada nih, hyung..”, Gongchan memberikan nomor itu padaku
“Gumawo..”
“Ne.. aku duluan, ya hyung.. Annyeong.. semoga diterima sama
Eunyoung~”, mwoya? Tau dari mana anak ini aku mau menembak Eunyoung?
Aku lalu menelepon Eunyoung
“Yeobseyo”
“Eunyoung-ah.. ini aku, Jinyoung”
“Ooh.. Jinyoung oppa,
wae?”
“Kau ada dimana?”
“Seoul Hospital..
menunggu Sandeul oppa..”
“Aah.. geuraeyo.. kau bisa ke taman kota sebentar?”
“Ne? Untuk apa?”
“Sebentar saja..”
“Arraseo”
“Aku tunggu, ya..”
“Baiklah.. Annyeong”
“Annyeong”
Haah~ semua persiapan selesai, tinggal Eunyoung datang..
Ah!! Itu dia~
“Oppa”, katanya sambil tersenyum
“Eunyoung-ah.. Saranghae..”, kataku sambil menunduk di
depannya sambil memberikan bunga mawar
“O..oppa..”
“Saranghae, maukah kau menjadi yeojachinguku..?”
“Ne!”
“Gumawo..”, kataku lalu memeluknya
“Oppa, kau yang menyiapkan ini..?”
“Ne, kau suka?”, tanyaku. Ya, aku sudah menyiapkan ini..
menyewa dan mendekorasi taman kota
“Ne!”, dia mengangguk antusias
Jinyoung POV End
Sandeul POV
“Ya! Kau mimisan?!”, teriak Il Hoon
“Hah? Apa?”, tanyaku bingung
“Aish.. ternyata tetesan darah dimejamu itu mimisan.. kukira
apa.. aigoo~”, kata Il Hoon hyung lalu menyumbat hidungku dengan tisu yang
lumayan tebal
Beberapa saat
kemudian..
“Pasien Lee Junghwan?”, tanya seorang suster
“Ne..”, kataku lalu mau masuk, tapi..
“Aku ikut!”, kata Il Hoon hyung
“Tidak usah”
“Tapi aku harus ikut, Sandeul-ah”
“Hah.. terserah deh..”, kataku lalu kami masuk, untuk
menanyakan tentang hasil tes barusan
“Lee Junghwan..?”, tanya Dokter Choi padaku
“Ne..”
“Duduklah..”, Dokter Choi tersenyum ramah padaku, dia adalah
dokter langganan eomma.. beberapa kali aku juga berobat ke dokter ini
“Kuharap kalian tenang”, aku merasakan firasat buruk saat
ini. Tangan Il Hoon hyung memegang tanganku. “Tenanglah..”, bisiknya pelan, dia
tau.. tanganku gemetar
“Kau.. menderita Kanker otak..”, saat itu juga aku membeku.
Tidak bisa bicara apapun dan melirik kemanapun
“Ah.. Dokter Choi.. kau.. serius?”, tanya Il Hoon hyung
“Ne.. ada beberapa solusi.. operasi, kemoterapi, atau
radiasi..”
“Kupikir operasi tidak..”, jawab Il Hoon hyung lagi
“Bagaimana menurutmu, Sandeul-ah..??”, tanya Il Hoon hyung
padaku. Aku masih membeku
“Sandeul-ah..??”, tanyanya lagi dan aku masih sama, membeku
“Kupikir kau butuh waktu.. kau bisa menghubungiku kapan
saja..”, kata Dokter Choi memberikan kartu namanya pada Il Hoon hyung..
“Kamsahamnida..”, kata Il Hoon hyung sambil menggandengku
keluar ruangan
“Sandeul-ah? Gwaenchana??”, tanyanya kawatir
To Be Continue
Please comment~ ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar