Sabtu, 05 April 2014

[FF] Let's Go Together - Part 4

Author                   : Park Je Won
Ratings                 : Little Romance, Friendship
Length                  : Part
Main Cast            : Jinyoung (B1A4)
                                Choi Eun Ra (OC)
                                Sandeul (B1A4)
                                Lee Eun Young (OC)
Other Cast           : Gongchan (B1A4)
                                Baro (B1A4)
                                CNU (B1A4)
                                Sungmin (Suju) -> adanya di part-part akhir
                                And other cast you can find ^^
Part 4
“Sandeul-ah..??”, tanyanya lagi dan aku masih sama, membeku
“Kupikir kau butuh waktu.. kau bisa menghubungiku kapan saja..”, kata Dokter Choi memberikan kartu namanya pada Il Hoon hyung..
“Kamsahamnida..”, kata Il Hoon hyung sambil menggandengku keluar ruangan
“Sandeul-ah? Gwaenchana??”, tanyanya kawatir
“Hyung....”
“Ne..???”
“Hyung.... Hiks..”, kataku, lututku terasa lemas.. aku langsung jatuh terduduk sambil menyender di dinding. Il Hoon hyung agak shock saat melihatku menangis..
“Sandeul-ah..”
“Hyung.. Hiks.. ini.. mimpi..kan..??”, tanyaku berharap, ya.. ini pasti mimpi!
“A..aniyo.. ini nyata”
“Hyung!! Katakan ini mimpi.. T^T”
“Sandeul-ah”, katanya lalu memelukku
“Andwae!! Andwaeyo!! Nan.. eotteohkke.. hiks”, kataku sambil menangis
“Tenang, Sandeul-ah..”
“Hyung.. bagaimana ini bisa terjadi??”
“Sandeul-ah..”
“Hyung.. kau.. tidak akan mengatakan hal ini pada siapapun, kan?”
“Ne? Tapi..”
“Jebal, hyung..!”
“Sandeul-ah..”
“Aku akan menaikkan gajimu.. jebal”
“Aku tidak peduli tentang uang.. kau tidak perlu menaikkan gajiku.. aku menganggapmu seperti adikku sendiri..”
“Gumawo, hyung..”, sekarang aku sedikit tenang mendengarnya berkata seperti itu
“Ne.. kajja, kau mau pulang?”
“Kurasa iya..”
“Kajja”, kami berjalan ke mobil. Aku melihat Eunyoung yang berjalan ke arah mobil sambil membawa bunga.. dari siapa itu?
“Oppa!!”
“Ya! Itu dari siapa?”
“Kenapa dengan mukamu? Seperti habis menangis.. apa yang dokter katakan?”
“Kau sudah pacaran ya? Dasar..”
“Oppa sakit apa?”
“Ya..! Ya!! Sebenarnya siapa yang bertanya dan siapa yang menjawab sih? Sandeul hanya demam biasa dan Eunyoung.. kupikir Jinyoung yang menembaknya barusan”, Il Hoon hyung berusaha menengahi kami 
“Jeongmal??”, ucap kami bersamaan
“Ck ck ck”, Il Hoon hyung hanya menggelengkan kepala
“Kau berpacaran dengan Jinyoung ya?”
“Ne.. apa oppa yakin hanya demam?”
“Ne.. lagipula kepalaku sudah tidak sakit”
“Baiklah.. kajja!”, kata Eunyoung lalu mengajak kami ke mobil
Selama perjalanan, Eunyoung terus tersenyum. Berbeda denganku yang masih diam
“Ya! Ada apa disini?”
“Wae?”, tanya Eunyoung
“Yang satu tersenyum sendiri yang satu malah diam terus..”
“Aku kan sedang senang”
“Aku mengantuk”
Il Hoon hyung hanya menghela napas lalu menyibukkan diri dengan menyetir dan akhirnya kami sampai di rumah
“Aku duluan, ya”, kata Eunyoung lalu langsung masuk ke rumah
“Hyung.. wae?”, tanyaku saat melihatnya memandangiku
“Apa yang kau tunggu? Cepat turun”
“Shireo.. aku mau kerja”
“Aku tidak akan jalan”
“Hyung!! Aku mau kerja.. sebelum terlambat..”, kataku
“Aigoo.. alasanmu selalu bisa membuatku menurut..”, katanya lalu dengan kesal menyetir mobil ke perusahaan
“Kajja”, kata Il Hoon hyung membukakan pintu untukku, aku tersenyum, untuk menyampaikan terimakasih dan dia tersenyum juga
Saat di lift, kami mengobrol bersama
“Kau menyukai agasshi itu ya?”
“Yang mana?”
“Yang kau tembak tadi di telepon”
“Ah.. ne..”
“Agasshi itu yang menjengukmu di UKS kemarin bukan?”
“Ne, cantik tidak?”
“Iya.. cocok denganmu”
“Jeongmal?”
“Ne..”
“Gumawo.. hehe”, ahh.. jadi malu >.<
“Hei, pipimu merah.. hahaha!! Lucu sekali..”, kata Il Hoon hyung dan itu tepat saat pintu lift terbuka dan kami pun beranjak keluar dan menuju ruanganku
“Ini pekerjaanmu.. jangan terlalu dipaksakan kalau kau lelah.. istirahat juga perlu..”, katanya lalu meninggalkan ruanganku dan aku mulai bekerja
Besoknya.. #kayanya author besoknya mulu deh.. -__-#
Saat pulang sekolah, Gongchan dan Baro berlari menghampiriku, “Hyung~ kata Eunyoung kau sudah ke dokter, bagaimana hasilnya?”
“Ne.. apa yang dokter katakan padamu?”, tanya Baro
“Tidak ada.. hanya demam biasa”
“Kau yakin?”
“Hyung.. apa itu benar?”
“Ne..”
“Tapi.. Kau mimisan..”
“Hah?!”, kagetku.. mimisan? Akhir-akhir ini aku jadi sering mimisan..
“Hei.. naikkan kepalamu, hyung”, kata Gongchan lalu membantuku dan menyumbat hidungku dengan tisu
“Gumawo”, kataku lalu beranjak meninggalkan mereka
“Ya!! Odi??”, tanya Baro
“Menurutmu? Kepo banget sih.. -__-”
“Hyung.. jangan terlalu lelah.. kau memubat kami kawatir”
“Arasseo”, kataku lalu pergi
Aku berjalan menuju taman sekolah.. ya, disini sepi dan sejuk.. tempat favoritku
“Sandeul oppa..?”, tanya seorang yeoja padaku
Sandeul POV End
Eunra POV
“Eunra-ya..”, jawab Sandeul oppa. Ada apa dengan hidungnya? ._.
“Hidungmu kenapa?”
“Mimisan”, jawabnya singkat
“Mwoya? Gwaenchana??”, tanyaku kawatir
“Ne.. nan gwaenchana.. kenapa kau ada disini?”
“Hah? Oppa mengusirku?”, tanyaku tidak percaya
“A..aniyo!! sini.. temani aku”, katanya lalu menggeser tempat duduknya, supaya aku bisa duduk disebelahnya
“Oppa.. kemarin dokter bilang apa?”, tanyaku.
“Hanya demam”, katanya. Dasar.. bohong.. T^T
“Kau bohong”
“Hah.. aniya..”
“Ayolah.. kau tau, Dokter Choi itu ayahku.. namaku kan Choi Eunra”
“Eunra-ya.. kau tau penyakitku?”, katanya terkejut
“Ne.. aku juga sedih mendengarnya..”, kataku
“Eunra-ya.. menurutmu pengobatan apa yang harus kulakukan?”, wajahnya murung
“Operasi dan kemoterapi..”
“Tidak bisa tanpa operasi..?”
“Entahlah.. yang kutau tidak bisa.. kemungkinan operasi sembuh juga tidak 100%..”
Sandeul oppa hanya menghela nafas.. terlihat frustasi.. “Kalau begitu meningan tidak usah”, gumamnya pelan
“Oppa.. aku akan mendukungmu.. tenang saja..”, kataku berusaha menenangkannya
“Gumawo”, katanya
“Hei.. kau sudah baca majalah sekolah hari ini?”, tanyaku
“Belum.. memang tentang apa?”
“Tadaa~”, aku memberikan majalah sekolah yang ada gambar kami berdua dengan jelas padanya
“Hah? Tentang kita??”, tanyanya tak percaya
“Ne!!”, jawabku bersemangat. Dia melihat headline nya..
“Lee Sandeul dan Choi Eunra Berpacaran..”, syukurlah.. wajahnya gembira lagi..
“Kau tau, Eunyoung yang memulisnya. Dia kan wartawan di sekolah kita”
“Oppa! Eunra-ya!”, panggil Eunyoung. “Aku mau mewawancarai kalian”
“Kenapa harus wawancara segala?”, tanya Sandeul oppa malas
“Tentu saja bukti”, katanya dan kami diwawancarai
Setelah selesai wawancara..
“Oke.. terimakasih waktunya.. annyeong~”, katanya lalu langsung pergi, masuk lagi ke sekolah
“Eunra-ya.. mau jalan-jalan?”
“Hm? Odi?”
“Namsan Tower..? Amusement Park..?”, tanyanya ragu
“Namsan Tower saja.. aku sedang tidak mau bermain", jawabku
“Kalau begitu kajja pulang dulu, setelah itu kita bertemu di stasiun subway seoul..”, kayanya
“Baiklah.. annyeong”, kataku
“Annyeong..”, kami pun pulang
Eunra POV End
Jinyoung POV
“Oppa..”, panggil Eunyoung
“Wae?”
“Aku ragu dengan Sandeul oppa..”
“Kenapa dengannya?”
“Katanya dia Cuma demam.. tapi kenapa pakai pingsan segala? Aku juga pernah melihat tisu dengan noda darah.. kupikir dia mimisan..”
“Jeongmalyo?”, tanyaku. Sandeul mimisan?
“Ne..”, jawabnya
“OMO! OPPA!! Kau..”, teriak Eunji tiba-tiba. Aku merasakan ada yang mengalir dari hidungku
“Aku kenapa?”
“Mimisan.. kau kedinginan, ya?”, jawabannya membuatku kaget. Aku memang sering mimisan kalau hawa dingin
“Ne..”, jawabku. Kami pun masuk ke kelasku
“Oppa gwaenchana?”, tanyanya kawatir
“Gwaenchana..”
“Makanya, lain kali pakailah jaket.. Kajja”
“Odi..??”, tanyaku bingung
“UKS lah..”, jawabnya santai. Aku hanya mengikutinya
Jinyoung POV End
Sandeul POV
Aku sudah mandi dan bersiap. Sekarang.. tinggal jalan ke stasiun subway..
Sesampainya, aku menyenderkan tubuhku di dinding. Menunggu Eunra datang
“Oppa..”, panggil seorang yeoja. Itu dia! Eunra sudah datang. Aku tersenyum padanya. “Mian, kau menunggu lama, ya?”, tanyanya
“Aniyo.. baru sampai.. kalau begitu, kajja!”, ajakku lalu masuk ke subway yang baru datang
“Eomma mu mengizinkan?”, tanyaku
“Ne.. asalkan jangan pulang lebih dari jam 8 malam..”
“Oh.. oke..”, ya bisa, lah.. sekarang baru jam 4..
Sesampainya..
“Wah.. banyak sekali gemboknya..”, kata Eunra melihat ke arah pagar yang sudah tertutup gembok
“Hei.. kita pasang juga, yuk..”, ajakku
“Baiklah”, jawabnya lalu kami membeli sepasang gembok, menuliskan harapan dan nama kami, lalu memasang gembok.. dan yang terakhir membuang kunci..
“Oppa.. gumawo untuk hari ini..”, katanya setelah kami membuang kunci itu
“Ne..”, jawabku
“Mmm.. oppa, kenapa akhir-akhir ini kau jadi pendiam?”, tanyanya. Apa iya?
“Jeongmal?”
“Ne.. apa ada hubungannya dengan penyakit itu?”, tanyanya hati-hati
“Mungkin..”, jawabku singkat. Tapi.. akhir-akhir ini aku memang menjawab segala pertanyaan dengan singkat.. aku sendiri tidak tahu kenapa..
“Tapi.. wajahmu agak pucat.. kau kedinginan?”, tanyanya 
“A..aniyo.. Hatcchhiii”, katanya dan kemudian bersin.. -__- nah kan jadi flu
“Kau ini..”, kataku lalu melepas jaketku dan memakaikan padanya
“Oppa tidak kedinginan..?”, tanyanya
“Gwaenchana..”, jawabku sejujurnya aku kedinginan.. pakai jaket saja kedinginan apalagi tidak?
“Oppa, ikut aku ya?”, katanya tiba-tiba
“Kemana?”, dia langsung saja menarik tanganku ke toko baju
“Kenapa kita disini?”
“Diam dulu..”
“Hah?”
“Kubilang diam”
“Oke”,  dia langsung ke bagian baju hangat.  Mengambil syal warna biru dan membayarnya
“Oppa, setidaknya pakailah ini..”, katanya memberikan syal ini padaku
“Gumawo..”, kataku lalu memakai syal itu dan kami keluar dari toko itu
“Kau lapar?”, tanyaku padanya. Dia mengangguk
“Kajja..”, ajakku ke sebuah restoran pinggir jalan
“Ki..kita makan disini?”
“Ne.. waeyo?”
“A..aniyo.. kukira kau tidak mau makan di kedai pinggir jalan”
“Asalkan enak aku mau”, jawabku jujur
“Wae? Kau tidak mau?”, tanyaku kemudian
“Hah? Aniyo.. aku sering makan di kedai pinggir jalan juga..”, jawabnya dan kami duduk
“Bibimbap disini enak.. kau mau?”
“Iya..”
“Ahjumma.. Aku pesan 2..”
“Aigoo~ sudah lama kau tidak datang.. dua bibimbap akan segera datang”, kata ahjumma itu lalu kembali ke dapur
“Ayahmu kerja apa?”, tanyaku padanya
“Dokter dan sambilannya Arsitek..”
“Ibumu?”
“Desain pakaian”
“Cita-citamu?”
“Punya toko bangunan..”
“Hah? ._.”
“Hahaha.. bercanda.. wajahmu lucu sekali..”, dia malah ketawa.. -__-
“Dasar.. jadi kau mau jadi apa?”
“Desain interior”, jawabnya
“Ooh..”
“Kau?”
“Tukang sapu jalanan..”, jawabku
“Ooh..”, jawabnya dan tidak sampai satu detik.. “Mwo?!”, dia baru menyadarinya
“Hahaha!!”, tawaku. Wajahnya lucu.. >.<
“Ish.. aku serius.. kau mau jadi apa?”
“Aktor drama musikal..”, jawabku
“Pesanannya datang.. silahkan menikmati~”, ahjumma itu mengantarkan pesanan kami dan kembali lagi ke dapur. Kami memakannya
“Kita akan kemana lagi?”, tanyaku setelah kami selesai makan dan aku membayar bill nya
“Pulang saja.. sudah jam 6..”, katanya. Hah? Jam 6? Aku baru sadar..
“Oke.. kajja”, kataku lalu menuju stasiun subway
“Oh iya, oppa.. ini untukmu..”, katanya lalu menyerahkan gelang bertuliskan Sandeul
“Eh? Terimakasih.. kapan kau membelinya?”
“Waktu oppa ke toilet aku memesannya dan saat kau beli ice cream aku mengambilnya.. hehe”, katanya. Dasar.. -__- pintar sekali memanfaatkan waktu..
“Kau juga punya?”, tanyaku
“Ani.. aku hanya memesankan untukmu..”
“Jinjja?? Sepertinya kita jodoh.. ini untukmu”, kataku lalu memberikan gelang yang persis padanya hanya berbeda tulisan
“Waah~ gumawo”
“Kau ambil yang bertuliskan Sandeul saja, aku akan mengambil yang bertuliskan namamu..”, kataku
“Baiklah.. kajja, oppa.. subwaynya sampai”, katanya dan kami masuk ke dalam subway
“Gumawo untuk hari ini”, kataku
“Seharusnya aku yang bilang begitu”
“Lain kali kita jalan lagi, ya...”, kataku.. terlalu malu untuk bilang kencan >.<
“Ne..”, dia mengangguk. Aku mengantuk. Sangat.. T^T
Sandeul POV End
Eunra POV
Kami terdiam cukup lama.. dan.. apa ini? Sandeul tertidur di bahuku? Semua orang melihat ke arah kami.. Wajahku memerah.. >.<
Satu jam kemudian..
Sandeul masih tertidur.. sepertinya dia kelelahan..
“Tujuan Seoul.. Pintu dari sebelah kiri”, tersengar suara dari speaker
“Sandeul-ah.. Kita sampai”, kataku membangunkannya
“Ne? Ah, mian aku tertidur di bahumu”, jawabnya lalu langsung terbangun dan kami berjalan keluar
“Rumahmu dimana?”, tanyanya saat kami menaiki tangga, keluar dari stasiun subway
“Entahlah.. aku lupa alamatnya tapi aku ingat letaknya”
“Hah? ._.”, tanyanya bingung
“Ne.. kajja”, ajakku lalu kami berjalan menuju rumahku
“Sampai!”, kataku saat kami tiba di depan rumahku
“Wah~ desainnya bagus sekali..”, kagumnya
“Ini appaku yang desain..”, kataku
“Sepertinya aku akan minta tolong appamu membantu aku mendesain untuk MV.. hehehe”
“Tenang saja, dia pasti mau”
“Eunra-ya.. Siapa dia?”, eomma tiba-tiba keluar dan menghampiri kami

To Be Continue
Please comment ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar